Tuesday, August 11, 2015

CONTOH MAKALAH PENELITIAN JAJANAN TRADISIONAL



MAKALAH PENELITIAN JAJANAN TRADISIONAL DI DESA KUWARU KEC. KUWARASAN KAB. KEBUMEN

 












Nama                        : Riski Nurhidayah
Kelas             :  X MIPA 4
No                 : 28
Mapel            : Bahasa Jawa




SMA N 1 GOMBONG
Tahun Pelajaran 2014/2015
I
PENDAHULUAN

A . Bentuk Upacara yang Di sajikan

Di desa Kuwaru kec. Kuwarasan kab. Kebumen memiliki adat istiadat yang masih berjalan yaitu Sedekah Bumi atau istilah lain Paguyuban  . Adat istiadat ini merupakan acara turun temurun yang belum bisa dipastikan kapan pertama kali diadakan , yang hanya diketahui pada tahun 1965 adat istiadat ini sudah ada di desa Kuaru . Upacara ini di lakukan dengan sangat sederhana tidak seperti di daerah lainya yang menyediakan semua hasil buminya dan dibagikan untuk warga desa itu sendiri . Sedekah bumi adalah sebuah upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa, yang pelaksanaannya diikuti oleh seluruh warga desa .Jika di daerah lain , setiap masing-masing orang membawa “berkat” atau sebuah nasi dengan lauk pauknya dari rumah. Kemudian warga berkumpul di “Balai desa”.  Jika upacara di desa Kuwaru itu sendiri adanya pembagian berkat untuk warga yang biasanya hanya di wakili oleh kepala keluarga saja . Nasi berkat beserta lauk pauknya sudah disiapkan dari dana yang diambil dari seluruh warga desa itu . Perayaanya tidak semegah di daerah lainya dengan berjalan sepanjang jalan dengan membawa hasil panen dan makanan lainya dengan diiringi hiburan seperti Eblek dan lain-lainya . Tetapi desa Kuaru dan desa  di sekitarnya memiliki cara tersendiri dari upacara ini yaitu acara hiburan untuk seluruh warga desa Kuaru dan warga dari desa lain yaitu pertunjukan “Eblek” , “Lengger”  ataupun “Wayang orang” pada sore hari ,  pertunjukan wayang kulit pada malam harinya dan hanya di Balai desa saja. Tetapi di desa Kuaru tidak mengadakan pertunjukan Eblek , Wayang orang maupun Lengger , tetapi hanya Kendurenan saja .
 Menurut kepercayaan orang Jawa Sedekah bumi harus dilakukan dengan tujuan untuk “menyelameti” atau “menyedekahi” sawah yang dimiliki, agar hasil pertanian melimpah, maka bumi yang mereka tanami tersebut harus diselameti agar tidak ada gangguan. Karena, segala rezeki yang didapat itu tidak hanya berasal dari keja keras  sendiri, melainkan lewat campur tangan Tuhan.Upacara ini juga tidak  bertentangan dengan ajaran syariat islam , Karena meskipun upacara sedekah bumi ini merupakan warisan tradisi leluhur yang selalu dilaksanakan secara turun temurun setiap tahun tetapi upacara ini dilakukan sebagai bentuk syukur terhadap anugerah yang telah Allah berikan.
 Upacara ini juga dilengkapi dengan makanan-makanan tradisioanal yang di sajikan pada saat pertunjukan wayang kulit untuk para tamu undangan dan anggota karawitan lainya , pada saat kedurenan dan sesajen . Makanan inilah yang akan di bahas di makalah ini .

B . Waktu Pelaksanaan Upacara dan Waktu Penelitian.
Upacara ini dilakasanakan setiap satu tahun sekali , dan biasanya pada bulan agustus . Biasanya acara ini berlangsung dimulai dari pukul 18.30 – 19.30 untuk kendurenan dan selanjutnya mulai pukul 21.00 – 04.00 untuk pertunjukan wayang kulit .
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014  , untuk meneliti Foklor dan jajanan tradisional di desa Kuaru .


C. Demografi Wilayah
Desa Kuwaru memiliki luas 128.02 Ha , dengan batas wilayah sebelah utara dengan desa Bendungan dan Gunung Mujil. Sebelah timur dengan desa Banjareja, desa Serut dan desa Bendungan . Sebelah barat dengan desa Gunung Mujil dan Wonoyoso dan sebelah selatan dengan desa Gumawang.
              Desa kuwaru terbagi beberapa dukuh , Rw 01 Rt 01/02/03 adalah dukuh Entak . Rw 02 Rt 01/02/03 adalah dukuh Karang Kobar . Rw 03 Rt01/02 adalah Dukuh Wunung . Rw 04 Rt 01/02/03 adalah dukuh Kementenan . Jumlah penduduk di desa Kuwaru sebanyak  2116 orang , dengan jumlah laki-laki sebanyak 1063 orang dan perempuan sebanyak 1053 orang .
              Mata pencaharian penduduk di desa Kuaru yaitu yang sebagai petani sebanyak 317 orang, sebagai PNS sebanyak 16 orang , yang Dagang sebanyak 79 orang , yang menjadi Buruh sebanyak 141 orang , TNI hanya orang , Polisi juga hanya 1 orang , Wiraswasta sebanyak 199 orang , Karyawan  wiraswasta sebanyak 341orang , yang menjadi Guru sebanyak 20 orang , Bidan hanya satu orang dan yang tidak bekerja sebanyak  283 orang.


              Riwayat pendidikan penduduk di desa Kuaru . SD sebanyak 529 orang ,SLTP sebanyak 278 orang , SLTA sebanyak 281 orang , D3 sebanyak 13 orang , S1 sebanyak 23 orang ,S2 sebanyak 2 orang , TK sebanyak 23 orang dan yang Paud sebanyak 15 orang . Akses wilayah   mudah , karena letak wilayah  dapat dengan mudah di lalui transportasi umum dan pribadi .Wilayah ini tidak jauh dari kota , dan jalan yang tidak strategis .
























II
ISI ( PEMBAHASAN )
Upacara adat istiadat di berbagai daerah pasti tidak jauh dari makanan tradisional . Berikut adalah pembahasan dari salah satu macam makanan daerah yang disajikan pada saat upacara berlangsung .
1.        GETHUK

Ø  Sejarah
Getuk (bahasa Jawa: gethuk) adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau singkong. Gethuk merupakan makanan yang mudah ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
            Lama sudah orang mengenal Gethuk atau getuk (dalam bahasa Indonesia), namun dengan lamanya orang mengenal Gethuk, ternyata belum banyak yang mengetahui asal mula dan sejarah terciptanya makanan yang satu ini.
Sejarah Gethuk berawal pada jaman penjajahan Jepang, konon pada masa itu beras yang merupakan makanan pokok Indonesia, merupakan barang langka yang sulit untuk di temukan, sehingga penduduk lokal (asli) Magelang berupya mengganti makanan pokok mereka dengan ketela , ubi , singkong dll , yang saat itu banyak terdapat di sekitar rumah dan mudah ditemukan di pasar. Makin berjalanyanya waktu , olahan dari singkong mulai berfarietasi . dulu cara memasak singkong hanya dengan di bakar  atau di rebus , di kukus , lalu mulai bermacam-macam ,seperti dengan di rebus lalu di goreng , di jemur lalu di goreng , ditumbuk , di giling , di fermentasi atau peragian dan masih banyak lagi . Di situlah awal getuk terbentuk dimulai dari di kukus dan di tumbuk .

Ø  Macam bentuk makanan
Gethuk biasnya berbentuk kotak – kotak , ada juga berbentuk lapis , dan ada juga juga yang berbentuk lingkaran . Biasnya yang Gethuk yang berbentuk lingkaran ini umumnya untuk Gethuk goreng dari Sokaraja

Ø  Cara memperoleh
Makanan ini sering ada di acara adat seperti sedekah bumi di berbagai daerah . Makanan ini bukan untuk sesajen melainkan untuk  hidangkan para tamu  dan juga masyarakat di daerah itu  . Makanan ini banyak disukai dan merupakan makanan yang terkenal karna makanan ini biasanya menjadi makanan pengganti nasi  pada jaman dahulu dan sekarangpun masih . Makanan juga banyak ditemukan di pasar.

Ø  Cara Pengolahan
Gethuk ini diolah melalu proses pemasakan yang tidak terlalu lama , hanya dengan kukus ,lalu di giling atau di tumbuk .
Ø  Cara membuatnya
·         Alat  :
1.      Panci + sarangan
2.      Kompor
3.      Pisau
4.      Baskom / wadah
5.      Daun pisang
·           bahan
1.      Singkong
2.      Gula jawa
3.      Garam
4.      Kelapa parut
5.      Air

·         Langkah

1.        Pertama kupas singkong terlebih dahulu
2.        Cuci singkong yang sudah di kupas
3.        Potong – potong singkong tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
4.        Kukus singkong sampai 90 menit
5.        Angkat singkong , lalu di giling
6.        Saat penggilingan dapat di tambahkan gula jawa jika ingin manis , jika tidak , tambahkan garam  .  Ini sesuai selera , jika ingin dua rasa , penggilingan dapat dipisah .
7.        Setelah digiling singkong dipindahkan dalam wadah
8.        Lalu di bungkus


Ø  Cara penyajian
Gethuk biasnya di bungkus dengan daun pisang , bisa juga dengan kertas minyak . Saat makanan tradisional yang ini disajikan di piring , tetap harus di bungkus dahulu dengan daun ataupun kertas minyak baru di letakan di piring .

Ø  Funsi sajian
Filosofi dari getuk singkong adalah melambangkan kesederhanaan dan mempergunakan potensi yang kita miliki secara aktif dan kreatif sehingga membuat kita lebih mandiri dalam berbagai macam situasi.





















2.      CETIL/CENIL

Ø  Sejarah
          Cenil atau cetil adalah Salah satu makanan khas Pacitan yang ‘ngangeni’, selain nasi thiwul dan soto ayamnya adalah kue yang disebut Cenil. Cenil adalah makanan khas Pacitan yang hampir gambaran nya hamper mirip dengan kue aci dari bandung. Biasanya untuk menarik minat pembeli, pembuat cenil membuat adonan yang warna – warni. Penasaran dengan cenil, mari kita ketahui lebih lanjut tentang makanan khas Pacitan ini.
          Pada jaman dahulu cenil merupakan makanan alternative bagi masyarakat pacitan karena saat itu terjadi kelangkaan bahan baku beras sehingga masyarakat pacitan sehingga masyakat berfikir untuk mengolah sagu menjadi sebuah makanan , saat itu masyarakt behasil membuat sebuah makanan yang di sebut dengan cenil yang artinya menurut masyakat adalah “centil” karena makanan itu berwarna-warni senghingga menggoda para peminat makanan ini.

Ø  Macam bentuk makanan
 Cetil ini pada umumnya berbentuk seperti silinder , atau memanjang . tidak terlalu tebal , tidak terlalu tipis dan tidak terlalu panjang sekitar 5-7 cm, ada juga yang berbentuk bulat-bulat kecil . Cenil biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan ditaburi gula pasir.


Ø  Cara memperoleh
Makanan ini mudah  di jumpai di pasar dan makanan ini juga ada didalam menu hidangan untuk acara adat seperti sedekah bumi di desa Kuwaru .  Makanan ini bukan untuk sesajen melainkan untuk  hidangkan para tamu  dan juga masyarakat di daerah itu  . Makanan ini juga banyak disukai oleh banyak orang karna rasanya enak dan relatif murah .
Ø  Cara pengolahan makanan
Makanan yang satu ini diolah melalui proses pemasakan yang tidak terlalu memakan waktu yang lama .

Ø  Cara pembuatan
·         Alat
1.      Baskom
2.      Centong / adukan
3.      Pisau
4.      Panci
5.      Kompor
6.      Serok
·         Bahan
1.      Air panas
2.      Tepung kanji
3.      Kelapa parut
4.      Pewarna merah atau hijau
5.      Garam
6.      Daun pisang



·         Langkah
1.      Pertama masukan tepung kanji dan air panas secukupnya  kedalam baskom
2.      Tambahkan satu pewarna sedikit saja
3.      Setelah itu adonan di pipihkan
4.      Lalu di potong – potong kira-kira 5-7 cm
5.      Siapkan air mendidih
6.      Lalu masukan potongan – potongan adonan tadi
7.       Tunggu sampai mengambang
8.      Setelah itu angkat dan masukan kedalam air dingin ( bukan air air es )
9.      Lalu angkat , dan siram dengan air dingin sambil di cuci
10.  Setelah itu tiriskan
11.  taburkan gula pasir dan parutan kelapa di atasnya lalu bungkus dengan daun pisang
Ø  Cara Penyajian
Cetil ini umumnya di bungkus dengan daun pisang , bisa juga dengan kertas minyak .
Ø  Fungsi sajian
Makna dari makanan Cenil atau Cetil itu sendiri untuk hidangan atau makanan untuk rakyat diharapkan agar semua masyarakat tetap lengket seperti tekstur Cetil/Cetil  . Agar masyartakat makmur ,akur , saling membantu seperti kenyalnya makanan Cenil , dan memiliki hubungan silahturahmi yang kuat seperti rasa manis pada Cenil .





3.      PISANG RAJA
Ø  Sejarah
buah Pisang ditemukan oleh manusia sekitar tahun 5000 SM. Manusia pada zaman itu sangkat picky dalam memilih makanan dan mereka tidak menyukai biji. Jadi, mereka membuat tumbuhan hibrid dan pada akhirnya mereka berhasil membuat tumbuhan buah tanpa biji. Walaupun masih terdapat biji-biji kecil di dalam buah pisang, namun mereka tidak peduli dan mereka sangat menyukai buah tersebut.
Manusia telah mengonsumsi pisang sejak zaman dahulu kala. Kata pisang itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu maus yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, yaitu seorang dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang. Itulah sebabnya dalam bahasa latin, pisang disebut sebagai Musa paradisiaca .
Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah: Brasilia, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Mexico, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia. Pisang juga beraneka ragam jenisnya , salah satunya adalah Pisang Raja .

Ø  Cara memperoleh
Pisang Raja ini langsung diambil dari alam dalam kondisi masak
Ø  Cara penyajian
Biasanya pisang raja di sajikan untuk sesajen beserta menu sesajen lainya seperti jenang merah , bunga mawar , kopi , beras dll.
Ø  Fungsi penyajian
Ada arti dibalik ini. Pisang raja, maksudnya agar nasibnya seperti raja .














III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Indonesia memiliki adat istiadat yang sangat banyak , dari Sabang sampai Merauke . setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda  . Beda dari fungsi adat , cara upacara adat , persembahan , tempat pelaksanaan adat dan lain-lain .
Setiap upacara adat , pastinya tidak jauh dari persembahan atau Sesajen . Menu Sesajen biasanya berisi dari berbagai makanan tradisional , hasil panen , daging ternak , dan juga makanan yang dari alam .
Biasanya fungsi upacara adat istiadat dan sesajen di suatu daerah untuk kesejahteraan masyarakat di suatu daerah . Upacara adat pada suatu daerah biasanya karna rasa syukur terhadap Tuhan atau kepercayaan masing-masing
Dalam adat istiadat yang berlansung , pastinya ada makanan tradisional yang di sajikan untuk masyarakat . Biasnya makanan ini adalah makanan khas atau makanan yang banyak di jumpai di daerah tertentu atau juga sudah menjadi makanan yang sudah turun temurun . Setiap makanan tradisional yang dihidangkan biasanya tergolong makanan yang mudah dibuat dan relatif murah .Setiap makanan yang di sajikan mengandung fungsi atau makna positif tersendiri.
B.     Saran
Saran untuk pembaca adalah tradisi peninggalan nenek moyang, yaitu adat istiadat dan makanan khas Indonesia harus dilestarikan dan harus tetap terjaga dan agar tidak hilang terkikis oleh zaman .Walalu itu adalah peninggalan nenek moyang , kebudayaan harus tetap dijaga tampa melenceng dari  ajaran agama .
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah warisan indonesia sangatlah banyak , dan indonesia membutuhkan generasi seperti kita untuk lebih kreative lagi , dan tetap menjaga budaya asli indonesia . Walau kini zaman sudah dan makin canggih , otak kita juga harus lebih canggih dalam berfikir , mana  yang harus lebih dibanggakan antara mesin-mesin buatan pabrik atau kebudayaan alami Indonesia . Saran saya untuk lebih niat lagi dalam pembuatan makalah ini , dan tidak mengeluh atas apa tugas yang di berikan , semua yang di tugas kan adalah agar kita lebih mengetahui dan lebih menyadari kebudaayan alami yang hampir tergeser jika kita tidak tau apa – apa . Dan tetap kreative ! .
Saran untuk masyarakat adalah walau kebudayaan ini adalah tradisi yang sudah turun temurun , saya harapkan niat kita adalah yang positif yaitu untuk bersilahturahmi dan sedekah , dan tidak melenceng dari Agama . Karna  dahulu kepercayaan nenek moyang berbeda dengan kepercayaa kita sekarang yang selalu membuat sesajen , yang sebenarnya itu sudah melenceng dari agama . Saran saya agar kita tetap lurus pada kepercayaan masing – masing , dan tetap upacara ini pada diri kita adalah ungkapan syukur terhadap tuhan bukan untuk hal gaib . tetap terus lestarikan budaya kita












C.     Hasil Dokumntasi





GETHUK
   



CENIL/ CETIL
 
 

D.    Identitas Narasumber
1.       
a.       Nama                         : Akhmad Banani
b.      TTL                           : Kebumen , 11 maret 1982
c.       Jenis kelamin             : laki-laki
d.      Pekerjaan                   : Perangkat Desa
e.       Jabatan                      : Kaur pemerintahan ( dari oktober 2008)
f.       Tugas                         : Administrasi kependudukan dan sipil
g.      Status                                    : berkeluarga
h.      Keluarga                    : 1 istri ,2 anak ( 1 L , 1 P )
i.        Alamat                      : Desa Kuaru Rt 002 Rw 003 Kec. Kuwarasan
j.        Agama                       : Islam
k.      Pendidikan                : SLTA thn 2000 di SMK Ma’arif 2 Gombong
SLTP tahun 1997 di SMP N 1 KUWARASAN
SD tahun 1994 di SD KUWARU 2
l.        no hp             : 085 726 505 104

2.       
a.       Nama                    : Ridwan
b.      TTL                      : Kebumen , 15 september 19651
c.       Jenis kelamin        : laki-laki
d.      Pekerjaan              : Dagang (makanan tradisional)
e.       Awal bisnis           : pada tahun 1998
f.       Status                   : berkeluarga
g.      Alamat                  : Selokerto , Rt 04 Rw 04
h.      Agama                  : Islam
i.        Pendidikan           : SMP (ST)  yang sekarang SMP 4 Gombong



DAFTAR PUSTAKA
http://desynatania.blogspot.com/2013/12/asal-usul-buah-pisang_19.html










No comments:

Post a Comment